Boni Hargens dan sejumlah orang yang mewakili 15 organisasi relawan Joko
Widodo-Jusuf Kalla Senin kemarin, 24 Agustus 2014, menggeruduk Rumah
Transisi, Jalan Situbondo 10, Menteng, Jakarta.
Mereka meminta dilibatkan dalam kegiatan Tim Transisi menyusun konsep pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
"Kami
mau tanya kelanjutan 88 relawan di tim transisi ini bagaimana? Kapan
kami bekerja secara legal di tim? Bagaimana mekanisme kerja tim? Apa
saja tugas kami?" kata Boni Hargens, juru bicara relawan Jokowi-JK.
Kata
Boni, sebanyak 88 nama relawan sudah didaftarkan ke Rumah Transisi pada
23 Agustus lalu. Namun, hingga kini belum ada kejelasan soal pelibatan
mereka di dalam kerja Tim Transisi. "Mengapa Rumah Transisi bekerja
secara eksklusif dan tertutup," ujar Boni.
Menurutnya, tim pokja
Transisi lamban merespons niat baik para relawan yang sudah mengantarkan
Jokowi-JK menjadi Presiden dan Wakil Presiden.
"Ada kesan di
kalangan relawan, Rumah Transisi tidak serius ingin melibatkan
perwakilan dari simpul-simpul relawan besar yang telah memenangkan
Jokowi-JK dalam pilpres lalu," kata Boni.
Menurut Boni, kewajiban
relawan belum selesai setelah Jokowi-JK terpilih. "Masuk dan bekerja di
tim transisi adalah salah satu bentuk kami mengawal pemerintahan,"
tegasnya.
Puluhan relawan tidak dapat menemui Jokowi di Rumah
Transisi. Mereka tidak diperkenankan masuk dan pintu gerbang pun ditutup
rapat.
Namun, salah satu Deputi Tim Transisi, Andi Widjajanto
akhirnya keluar dan menemui mereka. Dijadwalkan pada hari Rabu besok tim
Transisi akan menyediakan waktu untuk para relawan. (asp)
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar:
Posting Komentar