STOP FILM Perusak Aqidah!
Salah satu film perusak aqidah adalah Film “?” yang disutradarai oleh
HANUNG BRAMANTYO dan diproduseri oleh ERICK TOHIR pimpinan MAHAKA
PICTURE dan MAHAKA MEDIA yang menerbitkan HARIAN REPUBLIKA. Film “?”
diiklankan seperempat halaman berwarna di Republika hari Kamis 7 April
2011 dengan tulisan besar di tengah iklan : “Masih pentingkah kita
berbeda ?” Dan dalam deretan sponsor tertera logo tulisan “Republika”.
Sehari sebelumnya, dalam Wawancara Eksklusif Republika yang menghabiskan
satu halaman penuh, Hanung Bramantyo mempropagandakan film ... Lihat
Selengkapnya“?” dan menolak stempel pluralis mau pun liberalis untuk
filmnya tersebut, dengan dalih “maksud” yang ada dalam hati dan benaknya
tidak seperti yang “dipahami” orang lain. Dalam kesempatan lain, sang
sutradara menyebutkan hal- hal positif dalam filmnya untuk
“menjustifikasi” hal-hal negatif dalam film tersebut yang disorot dan
diprotes keras oleh masyarakat. Sang sutradara lupa atau pura-pura lupa
bahwa pokok persoalannya bukan terletak pada hal-hal yang sudah positif,
tapi justru terletak pada hal-hal negatif yang diprotes umat Islam.
Lagi pula, walau dalam film tersebut ada berjuta kebaikan, namun jika
dengan sengaja diselipkan suatu propaganda kesesatan, maka tetap sesat
dan tetap akan jadi persoalan. Bahkan berjuta kebaikannya akan dipahami
sebagai kamuflase untuk menutupi kesesatannya, sekaligus untuk dijadikan
alasan justifikasi atas kesesatan tersebut. Masyarakat awam adalah
tingkatan kelompok orang yang lugu dan polos dengan pola pikir yang
sangat sederhana. Mereka hanya “memahami” dari apa yang mereka dengar,
lihat, tonton dan saksikan dari film tersebut, bukan “menafsirkan” apa
yang dimaksud sang sutradara atau produsernya. Film “?” telah menyajikan
sejumlah statement dan agenda yang memberi kesan kepada masyarakat awam
sebagai berikut :
1. Dalam film “?” ada adegan pendeta ditusuk, gereja dibom, restoran
Cina diserang secara anarkis oleh sekelompok masyarakat muslim di Hari
Lebaran, dan sekelompok pemuda muslim bersarung dan berpeci mencerca
seorang Cina yang dibalas dengan bahasa Jawa yang artinya “Dasar Teroris
Anjing”. Kesan untuk masyarakat awam bahwasanya orang Islam itu bengis,
biadab dan jahat. Walau pun dalam adegan penusukan pendeta dan
pengeboman gereja tidak jelas pelaku dan motifnya, namun dengan rentetan
adegan lainnya tersebut mengarahkan kesan kepada umat Islam.
2. Dalam film “?” ada cerita tentang Rika yang semula muslimah, kemudian
murtad masuk nashrani karena kecewa suami berpolygami. Rika pun
berdalih bahwa kemurtadannya bukan berarti membenci atau pun
mengkhianati Tuhan. Sepanjang cerita Rika ditampilkan sebagai sosok yang
ideal, toleran, arif dan bijak. Ibu dan anak Rika yang semula menentang
kemurtadan Rika, akhirnya bisa menerima. Dalam cerita ini ada narasi :
“…semua jalan setapak itu berbeda-beda, namun menuju ke arah yang sama;
mencari satu hal yang sama, dengan satu tujuan yang sama, yaitu Tuhan.”
Kesan untuk masyarakat awam bahwasanya :
a. Syariat polygami itu buruk karena merusak rumah-tangga dan menyebabkan orang murtad. b. Murtad itu bukan mengkhianati Tuhan, sehingga tidak mengapa orang murtad. c. Rika murtad tapi ideal, toleran, arif dan bijak, sehingga orang murtad pantas untuk diterima secara baik. d. Sikap Ibu dan anak Rika yang menentang kemurtadan Rika adalah sikap “tidak toleran”, sehingga akhirnya dikalahkan oleh sikap “toleran” dengan menerima kemurtadan Rika.e. Semua agama benar dan sama menuju Tuhan yang satu. (-Pluralisme-).
0 komentar:
Posting Komentar