Hipotesa Asal-Usul Manusia Kera

Keberadaan fosil2 manusia-kera Homo Habilis [1] (yang juga ditemukan bersama2 dengan alat2 primitif jaman batu) yang diperkirakan muncul sekitar 2.2 juta tahun yang lalu memunculkan sebuah misteri yang perlu diselidiki terutama bila kita tidak meyakini bahwa manusia berasal dari manusia-kera.
Hipotesa yang saya ajukan adalah : "Manusia-kera berasal dari manusia yang bermutasi genetik karena bencana global".
Ada beberapa hal yang akan saya uji untuk menganalisa hal ini :

  1. Apakah ada indikasi keberadaan manusia sebelum 2.2 juta tahun yang lalu?
  2. Apakah ada cerita legenda manusia-kera di perbagai peradaban di dunia?
  3. Apakah ada indikasi terjadinya bencana global yang bisa mengakibatkan mutasi genetik dari manusia menjadi manusia-kera sekitar 2.2 juta tahun yang lalu?
1.Apakah ada indikasi keberadaan manusia sebelum 2.2 juta tahun yang lalu?
Indikasi keberadaan manusia sebelum 2.2 juta tahun yang lalu sudah diteliti oleh Michael Cremo [2] dan ternyata melalui riset literatur di perpustakaan dia mendapatkan banyak bukti bahwa manusia sudah ada jutaan tahun yang lalu. Salah satu bukti adalah fosil manusia modern [3] yang ditemukan  tahun 1880 di Castenedolo,Italia dan terletak di lapisan Medium Pliocene atau berusia sekitar 3-4 juta tahun.

Selain itu pada bulan Juni 1981 di sebuah tambang di antara Mahanoy City dan Shenandoah, Pennsylvania, AS, Ed Conrad menemukan fosil tengkorak manusia yang sudah membatu di lapisan Carboniferous [4][5]. Lapisan Carboniferous berusia antara 299 juta tahun dan 359 juta tahun.
Namun mungkin indikasi fosil manusia tertua adalah yang ditemukan pada tahun 1842 di Freiburg, Jerman yang diperkirakan berusia sekitar 600 juta tahun [6][7][8].
Ternyata memang ada indikasi keberadaan manusia sebelum 2.2 juta tahun yang lalu. Namun mengapa sampai ada / muncul manusia-kera sekitar 2.2 juta tahun yang lalu?
2.Apakah ada cerita legenda manusia-kera di perbagai peradaban di dunia?
Sepengetahuan saya tidak pernah cerita mitologi yang mengisahkan perubahan dari kera menjadi manusia namun ada cerita mitologi yang mengisahkan perubahan dari manusia menjadi kera seperti cerita di mitologi india kuno, suku aztec dan suku maya.
Dalam mitologi suku Aztez di periode Nahui-Ehecatl(Wind Sun) Tezcatlipoca mengubah manusia menjadi kera.[9]


Dalam mitologi suku Maya  kembar bersaudara Hunahpu and Xbalanque merupakan pahlawan-pahlawan utama dan juga merupakan tokoh-tokoh sentral. Mereka mempunyai 2 orang saudara kembar yang lebih tua yaitu Hunbatz dan Hunchouen, namun 2 orang ini berubah menjadi monyet-monyet (Howler Monkey dan One Spider Monkey) karena berniat menyakiti adik-adik kembar mereka. [10]



Dalam kitab Ramayana [11] dari peradaban India Kuno dikisahkan Sri Rama dibantu para wanara (manusia kera?) yang dipimpin oleh Sugriwa dan juga dibantu oleh Hanoman (anak Anjani, keponakan Sugriwa). Menurut cerita Anjani, Subali, dan Sugriwa tadinya adalah 3 orang bersaudara yang terkena kutukan sehingga berubah menjadi manusia kera.



Menurut kosmologi India Kuno cerita Ramayana ini terjadi pada masa Treta Yuga [12]. Kita sekarang berada di awal Kali Yuga dan urutan masa2 Yuga adalah mulai dari Satya-Yuga, Treta-Yuga, Dvapara-Yuga, dan Kali-Yuga [13]. Sehingga kalau dihitung secara matematis maka era Treta Yuga itu terjadi sekitar: 
(Treta-Yuga=1,296,000)+(Dwapara-Yuga=864,000)=2,160,000 tahun yang lalu.
Angka 2,16 juta tahun yang lalu ini sangat mirip dengan angka pemunculan Homo Habilis sekitar 2,2 juta tahun yang lalu. Ini sungguh suatu kebetulan yang menarik. Sebenarnya memang ada kemungkinan sebuah legenda itu bukan murni cerita dongeng belaka dan ini pernah dibuktikan dengan ditemukannya kota Troya [14] yang sebelumnya hanya dianggap kota dongeng belaka. 
3.Apakah ada indikasi terjadinya bencana global yang bisa mengakibatkan mutasi genetik dari manusia menjadi manusia-kera sekitar 2.2 juta tahun yang lalu?
Sebenarnya ada indikasi kepunahan massal mahluk hidup yang terjadi antara akhir Pliocene dan awal Pleistocene atau antara 2.588-1.806 juta tahun yang lalu , peristiwa ini sering disebut sebagai Plio-Pleistocene Extinction [15][16][17][18][19].
Apakah penyebab Plio-Pleistocene Extinction tersebut?
Pada tahun 2002 Narciso Benítez dkk [20] menemukan bahwa kelompok bintang Scorpius-Centaurus OB association yang berjarak rata2 130 tahun cahaya selama 11 juta tahun terakhir telah menghasilkan sekitar 20 ledakan supernova dimana salah satu diantaranya hanya berjarak 40 tahun cahaya. Narciso Benítez menyatakan bahwa keberadaan Fe-60 dasar laut bumi merupakan salah satu indikasi bahwa ledakan supernova pernah mencapai bumi. Ia menyatakan bahwa sekitar 2 juta tahun yang lalu ledakan supernova merusak (dengan gamma ray) lapisan ozone di bumi sehingga mengakibatkan meningkatnya radiasi sinar Ultra Violet dan menyebabkan kepunahan massal mahluk hidup.
Pada bulan April 2013 Prof.Dr.Shawn Bishop dari Departemen Fisika, Technische Universitaet Muenchen menemukan bahwa di dalam sisa2 fosil bakteri magnetotactic di dasar laut ternyata terdapat isotop radioaktif besi Fe-60. Fe-60 tersebut setelah diteliti ternyata berumur 2.2 juta tahun [21][22].  Penemuan tahun 2013 ini mengkonfirmasi penemuan tahun 2002 bahwa efek ledakan supernova 2.2 juta tahun yang lalu telah mencapai bumi dan kemungkinan sinar gamma (gamma ray) dari supernova tersebut bisa merusak lapisan ozone dan menaikkan intensitas Ultra Violet sehingga menyebabkan kepunahan massal.
Pertanyaan selanjutnya adalah : Mungkinkah sinar Ultra Violet menyebabkan mutasi genetik?
Dari hasil penelitian diketahui bahwa sinar Ultra Violet mengakibatkan efek yang buruk bagi kesehatan dan pertumbuhan semua mahluk hidup [23][24]. Pada manusia sinar Ultra Violet bisa menyebabkan penyakit kanker [25].  Dan bahkan berdasarkan penelitian Bulu Babi (Sea Urchin) yang dikenai sinar Ultra Violet bisa mengalami mutasi genetik [26] :
http://earthobservatory.nasa.gov/Features/UVB/Images/urchin_larvae.jpg

Pada dasarnya Ultra Violet adalah gelombang Elektromagnet dengan frekuensi yang lebih tinggi dari frekuensi cahaya tampak (800THz-30PHz). Karena frekuensi mempengaruhi energi maka energi Ultra Violet lebih tinggi dari cahaya tampak. Berdasarkan penelitian Fritz-Albert Popp [27][28] ditemukan bahwa sel-sel dna mahluk hidup menyerap dan memancarkan gelombang Elektromagnet.  Dan menariknya dia juga menemukan bahwa sel kanker menyerap gelombang Elektromagnet pada pada panjang gelombang 380nm (Ultra Violet). Jadi sinar Ultra Violet kemungkinan besar juga bisa menyebabkan mutasi genetik.
Berdasarkan penelitian radiasi nuklir di Chernobyl telah menyebabkan penurunan besar otak pada burung [29].  Besar kemungkinan radiasi sinar gamma lah yang menyebabkan fenomena itu terjadi. 
Sinar gamma adalah gelombang Elektromagnet dengan frekuensi di atas 10 exahertz atau ribuan kali di atas sinar Ultra Violet. Dan ternyata baik sinar gamma maupun sinar Ultra Violet bisa menyebabkan mutasi genetik. Bedanya adalah radiasi sinar Ultra Violet mungkin mempunyai efek yang baru muncul ribuan kali lebih lama. 
Kembali ke pertanyaan : Mungkinkah sinar Ultra Violet menyebabkan mutasi genetik?
Jawabannya adalah mungkin namun sepertinya membutuhkan waktu ribuan tahun.
Sebagai rangkuman ternyata sekitar 2.2 juta tahun yang lalu terjadi ledakan supernova yang menyebabkan rusaknya lapisan ozone sehingga yang meningkatkan radiasi Ultra Violet sehingga terjadi mutasi genetik secara perlahan-lahan selama ribuan tahun yang berpotensi merusak DNA manusia sehingga perlahan-lahan berubah menjadi manusia-kera.
Share on Google Plus

About Unknown

0 komentar:

Posting Komentar