Kisah Bocah Yahudi yang Dikeluarkan Dari Neraka Oleh Rasulullah
Mungkin kita bertanya-tanya apa alasan Rasulullah memohon kepada Allah agar mengeluarkan seorang bocah dari dalam neraka. Lebih mengherankan lagi, ternyata bocah tersebut adalah seorang yahudi. Oleh karena itu, perlu bagi kita untuk mengetahui akan kisah ini agar memiliki pemahaman dan kecintaan pada Islam.
Dalam kehidupan ini, terdapat beberapa agama dimana masing-masing penganutnya percaya bahwa agama mereka lah yang paling benar dan dapat membawa mereka dalam surga. Namun, sebenarnya agama Islam lah yang dapat membawa penganutnya menuju keselamatan. Islam adalah kesejahteraan, kebahagiaan, kebaikan-kebaikan, keselamatan, dan segala kebaikan. Neraka menurut Islam adalah tempat paling buruk sebagai tempat kembali.
Allah mengutus Nabi Muhammad SAW untuk menyebarkan agama Islam kepada umat manusia. Bahkan, Nabi Muhammad adalah nabi yang terakhir dan disebut sebagai penutup. Allah berseru kepada bangsa Nasrani dan Yahudi agar mereka mengimani Nabi terakhir yang berasal dari suku Quraisy itu. Dalam kisahnya, Nabi diketahui tidak bisa menulis dan membaca.
Sebuah hadits menjelaskan bahwa tidak ada seorang pun dari Nasrani atau Yahudi yang mengakui kebenaran dari Nabi Muhammad atas ijin Allah. Mereka menutup hati dan pikiran jika Rasulullah membawa kebenaran yang berasal dari Allah. Maka mereka itulah orang-orang yang akan menghuni neraka. Neraka dan penghuninya adalah bukti bahwa mereka tidak dapat menerima kebenaran yang dibawa oleh Nabi.
Berdasarkan hadits tersebut, kita tahu bahwa hanya agama Islam yang dapat membebaskan kita dari siksaan neraka. Hanya orang-orang muslim yang dapat menikmati indahnya di akhirat kelak. Oleh karena itu, bersyukurlah karena kita telah mendapatkan rahmat dari Allah untuk memeluk agama kebenaran ini. Tak semua orang diberikan berkah yang sebesar ini. Hal ini sangat berarti karena akan membawa kemanakah kita akan hidup abadi, di surga ataukah di neraka.
Kisah bocah ini diungkapkan oleh Anas bin Malik. Bocah ini biasanya membawakan sandal Rasul dan mengambilkan air untuk wudhu. Namun, pada suatu saat bocah tersebut tidak terlihat dan ternyata ia sedang sakit. Oleh karenanya, Nabi pun datang ke rumah bocah itu untuk menjenguknya.
Ketika datang, Nabi melihat ayah sang bocah sedang menemani anaknya yang sedang sakit itu. Nabi pun menghampiri bocah itu dengan posisi berhadapan dengan ayah sang bocah. Setalah itu, Nabi mengatakan kepada sang bocah agar mau mengikuti perkataannya bahwa tiada Tuhan selain Allah yang patut untuk disembah.
Bocah tersebut masih terlihat polos dan ia hanya melirik ayahnya. Tapi, sang ayah hanya terdiam. Nabi pun mengulangi perkataannya itu pada sang bocah, dan bocah itu kembali melirik ayahnya. Tak diduga, sang ayah berkata agar anaknya menaati Abul Qashim.
Orang-orang yahudi sudah terbiasa memanggil Nabi Muhammad dengan sebutan Abul Qashim. Setelah mendapatkan ijin ayahnya, bocah Yahudi pun mengucapkan kalimat syahadat bahwa ia bersaksi tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, dan Muhammad adalah utusan Allah. Setelah kejadian itu Imam Bukhari meriwayatkan bahwa bocah Yahudi itu akan dikeluarkan dari neraka oleh Allah melalui Rasulullah. Inilah orang yang terakhir keluar dari neraka.
Sebagai seorang muslim, tentunya kita selalu bersyukur atas rahmat yang diberikan oleh Allah kepada umat-Nya. Rahmat paling besar yakni Allah mengijinkan kita untuk memeluk agama Islam. Namun, dengan memeluk agamanya saja tidak akan cukup untuk mengantarkan kita ke surga. Kita juga harus melakukan kewajiban dan sunah yang telah dicontohkan oleh Rasulullah.
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar:
Posting Komentar